Jumat, 19 Februari 2021

PERBEDAAN ANTARA COPY WRITING DAN CONTENT WRITING

 PERBEDAAN ANTARA COPY WRITING DAN CONTENT WRITING



Semakin berkembangnya teknologi membuat jenis pekerjaan kini makin beragam. Terutama di bidang industri kreatif yang tidak hanya menuntut untuk menghasilkan konten-konten menarik tetapi juga berkualitas, demi kemajuan dan peningkatan suatu bisnis atau instansi yang menggunakan dua posisi pekerjaan ini, baik dalam bentuk teks atau tulisan maupun visual. Dalam kepenulisan misalnya, kita mengenal profesi Content Writer dan Copywriter. Tapi percayakah anda bahwa tidak semua orang tahu bahwa kedua pekerjaan ini berbeda?

Meski sama-sama berhubungan dengan tulis-menulis, namun sebenarnya Content Writer dan Copywriter adalah dua profesi yang berbeda, seperti dua sisi pada satu koin. Hal yang paling mudah dan sederhana untuk menguji pernyataan ini bisa dimulai dengan membuka portal atau website penyedia lowongan kerja. Di sana, kita bisa menemukan perbedaan pada deskripsi pekerjaan untuk masing-masing keduanya.

Perbedaan antara Content Writer dan Copywriter. bisa dilihat dari tiga aspek, yakni: gaya tulisan, media yang digunakan, dan tujuannya. Untuk mengetahui perbedaan lebih jelas antara Content Writer dan Copywriter mari kita bahas satu persatu dari ketiga aspek tersebut.

1.Berbeda tujuan antara conten writing dengan copy writing

Tugas seorang content writing ialah membuat konten tulisan atau artikel yang relevan sesuai isu atau tema yang diminta. Artikel yang dibuat harus bersifat informatif, edukatif dan engaging. Maka dari itu, Content Writer memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan pengunjung blog atau website, artinya pembaca betah berlama-lama membaca artikel yang dimuat melalui tulisan yang menarik.

Sedangkan tugas dari copy writing kaitannya dengan pemasaran sehingga tulisannya bersifat komersial, yang mana harus bisa membangun suatu tindakan langsung (direct action) dari pembacanya, seperti melakukan pembelian atau terlibat dengan campaign yang berkaitan dengan produk atau jasa dari perusahaan. Dengan demikian, Copywriter bekerja untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa kepada konsumen yang tidak lain adalah pembaca.

2.Gaya Tulisan

Bentuk tulisan panjang dan detail adalah ciri khas pekerjaan seorang Content Writer. Konten yang dibuat mengacu pada pada rumus 5W + 1H yang biasa digunakan dalam dalam kaidah penulisan jurnalistik. Beberapa kemampuan seperti kreatif, berwawasan luas serta kemampuan dalam melakukan riset harus dimiliki oleh seorang Content Writer. Riset di sini penting untuk mengembangkan konten tulisan yang dibuatnya. Riset bisa dilakukan dengan beberapa cara, baik dengan data atau pun wawancara.

Sedangkan Copywriter sebaliknya, bentuk tulisan pendek adalah salah satu ciri khasnya, seperti headline, tagline, dan slogan. Kemampuan seorang Copywriter harus pintar memainkan kata-kata untuk menarik dan mempromosikan sebuah produk atau jasa kepada konsumen. Kamu pasti tidak asing dan akrab dengan kata-kata ini: ‘I’m lovin’ it’, ‘now everyone can fly’, Traveloka dulu, jalan-jalan kemudian’, atau ‘Indomie seleraku’. Beberapa contoh tersebut merupakan hasil karya seorang Copywriter.

3.Media yang Digunakan

Tulisan seorang Content Writer dipublikasikan melalui media yang bisa dibaca dalam waktu lama, santai atau bahkan bisa dibaca di lain waktu. Contohnya tulisan pada blog atau website.

Berbeda dengan Copywriter, media yang digunakan biasanya adalah billboard, poster, web banner, social media ads, social campaign, email campaign, katalog produk dan lainnya, di mana pembaca hanya memiliki waktu yang singkat untuk membaca tulisan tersebut. Namun tidak hanya dalam bentuk tulisan, kamu bisa juga bisa melihat hasil karya seorang Copywriter di iklan tv, radio atau media sosial.

Perbedaan paling dasar antara keduanya, Content Writer menulis dengan riset mengenai isu dan tema, sementara Copywriter meriset solusi untuk ditawarkan ke pembaca terkait produk atau jasa. Jika seorang Content Writer harus menulis dengan informatif, maka seorang Copywriter menulis dengan persuasif. Tetapi apabila dalam strategi marketing, seorang Content Writer juga bisa membuat konten tulisan yang persuasif dengan tujuan untuk membangun kepercayaan pembaca (branding) sebelum pembaca memutuskan suatu tindakan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar